Kemarin, aku sedang kepengen memanjakan diri. Mumpung sedang di kota besar, hihihi…
Jadilah aku ke salon, untuk creambath, merawat rambutku. Aku tak pernah ingin mewarnai rambutku seperti pernah kuceritakandi sini. Jadi, urusanku ke salon yang lumayan jarang itu hanya untuk potong dan creambath.
Kupilih sebuah salon yang terlihat tidak terlalu rame. Nggak apa-apa lah, pikirku dalam hati. Daripada keliling-keliling mal sendirian nggak jelas, kupilih untuk masuk ke sebuah salon.
Setelah mendaftar, dan menuggu sebentar, aku pun segera dilayani.
Seorang mas-mas yang lumayan ganteng, mempersilahkan aku mengikutinya menuju tempat cuci rambut.
Kuakui, mas ini mencuci rambutku dengan teliti, dengan pijatan lembut dan juga sopan. Aku rela kepalaku diuyel-uyel tangannya. Hihi…( doyan brondoooong…..)
Aku salut pada mas ini, di saat kawan-kawannya heboh ngobrol bergosip dan cekikikan nggak jelas, mas ini tak cerewet seperti teman-temannya. Dia begitu tekun dan berhati-hati.
Dengan ramah, dia menanyaiku, krim apa yang kuinginkan untuk merawat rambutku. Aku menjawab, apa sajalah, yang sesuai untuk mencegah kerontokan rambut. Lalu dia menyarankan untuk memakai krim gingseng.
OK, jadilah.
Sedikit demi sedikit krim itu dioleskan ke rambutku, sambil si mas itu memijat kulit kepalaku.
Hhmmm…enak sekali pijatan mas ini. Aku sangat menikmatinya hingga terkantuk-kantuk.
Mas itu bilang, “Aih, rambut Kakak bagus…”
Si mas ini feminin sekali ternyata. Agak gemulai memang, tapi nggak genit dan lebay.
“Terima kasih”, jawabku.
“Rambut Kakak masih virjin ya?”
“…??…”
Aku tak mendengarnya dengan jelas, sebab dengung celoteh para kapster dan pelanggan bercampur dengan bisingnya hair dryer.
“Maaf, apa Mas?”
“Rambut Kakak masih virgin, asli gitu, nggak pernah dicat atau di-bonding gitu…”
“Oh…. iya, Mas, saya nggak suka rambut saya dimacem-macem”.
“Iya, Kak, nggak usah, bagus alami begini. Kalau dimacem-macem malah takutnya jadi rusak loh, Kak…soalnya kan pake kemikel…”. *chemical.
Aku manggut-manggut.
“Rambut Kakak banyak ya? Seneng deh, megangnya…”
“Terima kasih”, jawabku.
Aku masih terus berpikir tentang istilah rambut virgin ini.
Aih, ..aya-aya wae…
****
Selanjutnya, si mas itu memijat leher, bahu dan lenganku. Lalu, aku menunggu kira-kira 10 menit, kemudian rambutku dicuci kembali. Selama dalam perawatan itu, kami mengobrol ngalor ngidul, gado-gado, campur-campur…
Dia bercerita, bahwa dia termasuk junior di salon itu. Dan, dia berkata, nasib jadi junior adalah rambutnya harus direlakan untuk menjadi kelinci percobaan rekan-rekan seniornya. Kuperhatikan memang gaya rambutnya bukan model yang biasa-biasa saja. Rambutnya dicat pirang kecoklatan, lalu digunting jabrik-jabrik dan diberi gel hingga terlihat gaya dan stylish.
“Itu, rambut Mas juga OK kok”, pujiku.
“Hmm…ini sudah keempat kalinya rambut saya ganti warna dalam sebulan ini. Tadinya gagal Kak, trus, ganti lagi, gagal lagi, yang ketiga, saya nggak suka warnanya, pacar saya juga protes. Nah, ini yang keempat”.
“Tapi kan asyik, Mas, jadi gunting rambut gratis, gonta-ganti model rambut nggak bayar…”.
“Iya sih, tapi, kalau gagal dan jadi aneh, ya harus rela malu ditertawakan teman-teman. Wah, harus satu minggu dengan model begitu, baru bisa ganti model lagi.”
“Waduh, nggak bisa ya, langsung minta ganti warna dan model rambut?”
“Nggak bisa, Kak. Sudah kebiasaan di sini. Minimal satu minggu. Kan obatnya mahal…”
“Ooooo…”
Sayangnya, saat pengeringan dan blow, bukan si mas itu yang menangani rambutku. Seorang kawannya, menggantikannya. Aduh, jujur aja, aku nggak puas dengan si mbak ini. Cara menyisir dan mengeringkan rambutku agak kasar, dan dia tak pernah tersenyum. Jutek abis….
10 menit kemudian, perawatan selesai. Aku mengucapkan terima kasih padanya. Si mbak itu hanya bilang “iya” tanpa tersenyum. Ah, aku jadi membandingkannya dengan si mas yang ramah tadi….
Sebelum membayar, aku mencari si mas itu, yang kulihat tengah merawat rambut seorang pelanggan.
“Terima kasih ya, Mas..”
“Iya, Kak, terimakasih. Datang lagi ya…..”
****
Hmmm…, rambut Anda masih virgin?
aku sudah tidak virgin jeh Na…
anakku sudah duaaaaa hahahahaha
memang aku lihat rambut kamu tebal dan bagus. Kalau aku sekeluarga kebanyakan tipis, ringan dan berwarna kemerahan. Satu lagi: keriting. Jelek deh kayak orang sakit (dulu). Sekarang ya gitu deh….ngga virgin lagi karena sudah diwarnai juga…
(jadi ingat sudah harus potong dan warnai…tentu saja sendiri hihihi)
EM
Hahaha…haduh mbak, aku ngakak deh…
Btw, makasih ya Mbak untuk pujiannya…*pala jadi gede…
BTW kasih tip ngga? mungkin si mbak mengharapkan tip tuh.
Aku bencinya itu tuh, musti kasih tip. Di Jakarta harus kasih ke tukang potong, tukang cuci dan tukan ngeblow. Minimal 3 orang itu kan. Udah gitu aku ngga tau berapa pasarannya.
huh…susah. Kalau di Jepang ngga ada tip jadi enak.
EM
Nggak Mbak, yang ngeblow nggak kukasih tip. si mas aja yang kukasih tip..hehe…
judulnya menggoda nih… “rambut si perawan” rambut widow ga ada kak?? hihihi
kalau aku sih, paling jarang merawat rambut, bukan masalah ga ada fasilitas, namun lebih karena malas….
itulah kebiasaan burukku, paling ga suka sama perawatan rambut… samapi kusut dan kacau begini…. T_T
Rambut widow? hihi…ada-ada aja…
Ah, untung rambutmu kan pendek, Rif…nggak pakai perawatan khusus pun nggak masalah deh…
Kusut? kacau? jangan sampai kutuan aja…hihi..:)
hehee, dulu pertama kali kerja di perusahaan hair beauty, gw juga bingung ada rambut virgin (dalam hati apakah ada rambut widow?, hehee)
tapi rambut virgin adalah one of the most difficult type kalau mau cari orang untuk tes hair color yang baru. rata2 orang sekarang sudah di-color semua. baik coklat, merah, ungu..
Oh iya, aku ingat, kamu kan pernah kerja di hair beauty ya…
Sampai sekarang aku belum tertarik coloring atau rebonding dan sejenisnya hehe…
Aku sak rambut2ku udah nggak virgin mbak..
Wis umur 😀
hehehehe….udah ada buktinya si Flo ya… 🙂
ups…ini maksudnya apa sih….*sok polos
udah married mba, dah ga virgin *hohohoho :-D*
hihihi…..
rambut bisa merit ya? 🙂
rambut virgin…? huahaha… ada-ada aja tuh istilahnya. rambutku virgin gak ya? hmmm… gak tau tuh, soalnya pernah dibotakin sih. kira-kira rambut yang tumbuh kembali setelah dibotakin disebut virgin bukan? 😀 kalau diwarnai, gak deh, bakal ditabok orang sekampung kalau aku lakukan itu, hehe… 😀
Sepenangkapanku, Rambut virgin itu rambut asli alami yang belum pernah diwarnain dan terkena obat kimia untuk keriting atau pelurusan rambut, Uda…
Berarti rambut Uda itu termasuk rambut perjaka..hahaha…..
sayang, gak pernah ke salon, habis rambutku pada ngilang alias “botak”, benerlah rambut virjin, rambut alami…sehat.
Biarin alami aja Pak, lebih sehat deh….kalau masalah yang pada ngilang hmmm…ada perawatan khusus kayaknya tuh….
sama dong mb, rambutku juga masih virgin.. biarin virgin deh, bikin penasaran kan? hahaha..
bener…biarin tetep virgin biar tetep sehat dan perawatan gak mahal hihi….
Rambutku masih perjaka mbak, masih ada segelnya malah..
Ku nyalon cuman potong rambut doang, musti diseset gaya harajuku.. 😀
Kadang suka ragu2 manggil mas-mas yg melambai itu
, enak manggil mas mbak ato mbak mas hikhik..
hahaha…rambut ada segelnya? ada warning-nya nggak tuh? jangan diterima bila segel dalam keadaan rusak hihi…
Masalah manggil, cara yang plg aman aja, manggil “kak”… 🙂
rambutku asli masih virgin, mbak nana. wong biasanya juga potong pendek buat menghemat usaha perawatan dan lain-lain ikutannya. mana ada ruang untuk kemikel segala? hihi.
tapi yang pasti rambutku tidak sebagus rambut mbak nana. jauuuh banget deh. kan sekarang lagi usaha memanjangkan, tapi rasanya kok nyebelin gitu. tergoda terus untuk memendekkannya lagi.
Biarin alami aja, Uni…
Lagi usaha memanjangkan rambut ya? kudukung deh…ayo…semangat….
Emang sih, kalau biasa pendek mau manjangin rambut pasti agak risih…tergoda untuk mendekin lagi. terutama kalau panjangnya masih nanggung, pasti agak brutal gitu, nggak bisa diatur…
Tapi kalau udah panjang, lebih gampang aja diatur.
IIhhh …
Saaammmaaa
Ekeh jarang banget nee’ ke salon …
hehehe
Paling untuk potong doang …
And yes …
berarti rambut saya “Virgin” juga ya …
Aaahhh ekeh jadi malu deh weiceh …
Salam saya Na …
Om kalau ke salon suka diuyel-uyel mbak atau mas? atau mas yang mbak-mbak-en?
Ah, Om pasti kalau ke salon gaya ngomongnya nggak begithu pastcy….taruhan ekeh…hihi…
rambut eike masih jeung.. belum pernah dicat. hehe..
biarin alami aja….lebih sehat, jos gandoz….
Wah soal rambut saya pasrah aja… Nggak pernah macem-macemin soalnya rambutku tipis dan kalau diapa-apain takut rontok.
Jadi, sama sepertimu, rambutku masih virgin.. tepatnya perjaka :))
hm.rambutnya perjaka..orangnya masih perjaka tidak?
Iya, bener, nggak usah diapa-apain, daripada salah treatment dan jadi rusak, nyesel lho…lebih lama merawat dan menyehatkannya lagi daripada merusaknya kan?
yahhh, jadi malu nih
rambutku sudah gak virgin lageeee
goro2 kenakalan anak muda dengan rambut warna-warni, belum keturunan uban”ers dari ortu
hiduppp virginnnn…lho!!!
Wah, aku jadi ngebayangin Afdhal berambut warna-warni hihi…kok tetep apik sing ireng yo? hehe…pisss….
Nana suka berondoong ?@@#$%
aku juga suka kok Na, berondong jagung….hihiii..
oh, iyah….aku suka berondong…kan cowok tuh, kalau aku suka cewek, nggg…berinding dong….hihihi…
Rambutku masih virgin … gin … gin … Biarpun sudah ditawari ribuan kali utk menyemir rambutku yg putih ini, aku masih tidak mau. Begini saja tetep bagus kok … ini memuji diri sendiri sih Na, hahaha.
Bener, Nik…nggak usah dimacem-macem daripada salah treatment…biarin alami aja, rambut nggak usah diracunin aneh-aneh…
salam kenal kak….
aku dah baca postingnya.
menurut aku rambut yang virgin itu lebih bagus daripada rambut yang udah g’ virgin lagi soalnya rambut yang g’ virgin itu menurut aku dah menyalahi kodratnya si rambut, kasihan khan… si rambutnya, ketika ke-virginannya di lepas
Iya bener…rambut alami lebih bagus dan lebih sehat. kalau dibandingin tuh, rambut yang udah diwarnai kadang2 terlihat kering dan rapuh. para ahli tata rambut pasti langsung mengenali mana yang masih asli alami dengan yang udah kena obat kimia pewarna rambut.
salam kenal juga ya?
Pasti si Mas itu lebih sabar ketimbang si Mbak
Hmmm…bener tuh, memang si mas itu lebih sabar dan lebih sopan…
Terima kasih udah mampir ke sini ya?
Whoaaaaaa
rambutku udh abis aku uyel2 mbak Na!
warna pirang, coklat, biru, yg terakhir merah 😀 hehehehe
and warna yg terakhir merusak rambutku, kayaknya wktu itu aku pake colour yg terlalu kuat, merk nya beda dr yg baisa aku pakai. Hiks.
dan sudah 2 tahun ini aku gak bisa macem2in rambut, soalnya gara2 si warna merah itu rambutku rontok! tok tok!
😦 hiks
mbak Na, biarkan rambutmu virgin terus ya hehehe
Aku baru tau kalau rambutmu rontok, Ka…wah, sayang juga ya, kalau rambut malah jadi rusak karena salah treatment…
yupz…rambutku masih akan terus virgin… 🙂
Iya mbak 🙂 jangan sampai menyesal sperti aku ya. soalnya aku tuh sampe skr udh dua tahun mesti pake shampo khusus. Sebel! nyarinya suliiit gak ada di sembarang tempat 😦
Makanya virgin itu penting 😛 hehehe
Salam kenal, Mba..
Hehehe..rambut virgin..bisa aja mereka ngasih istilah. Emang biasanya orang salon suka banyak istilah-istilah aneh, kebanyakan ngocol, yang nggak jarang jadi tren anak-anak gaul. Saya aja kalau nemenin isteri ke salon suka senyum-senyum sendiri mendengar ocehan diantara mereka… 😀
Wah, bener….obrolan di salon memang heboh dan hebring… 🙂
saya juga kadang takjub dengan obrolan mereka itu. tapi aku salut sama si mas yang merawat rambutku itu, dia santun dan nggak banyak ngobrol dengan kawan-kawannya. aku respesct banget karena dia mengutamakan kenyamanan pelanggannya.
terima kasih, sudah mampir ke sini ya?
Rambutku juga udah nggak virjin Na, sudah pernah diwarnai … hehe! Potong rambut setiap tiga bulan sekali, biasanya sudah tambah panjang sekitar 3 – 4 cm. Soalnya kalau nggak dipotong, bentuknya sudah ‘rusak’, trapnya yang semula setinggi telinga sudah melorot ke leher … hehehe …
Ngggg….rambut Bu Tuti diwarnain? warna item ya Bu? *mikir berat, mosok Bu Tuti berambut merah?
itu mah kerudung…
kalau bunda sudah dua warna rambutnya masih virgin nggak ya………..:D 😀
salam.
hehe…kalau berubah warna yang alami tetep virgin… 🙂
kalau udah pernah kena kemikel (bahasa mas-mas salon) berarti udah nggak virgin..Saya masih takjub dgn istilah ini hehe… 🙂
Engg.. rambut saya aslinya memang agak merah, tapi bukan karena kemikel.. cuman dulu pernah dikasih kemikel, dibikin agak ikal biar ngembang sedikit.. ehh.. ga virgin lagi dunk? 😦 huks huks.. kasian rambut saya..
Hehe..kalau udah pernah kena obat kimia udah nggak virgin lagi dong… 🙂