Catatan Kecil Dari Negeri Tetangga #1

Tempat wisata di Singapura

Beberapa waktu yang lalu, aku dan suami berkesempatan jalan-jalan ke negeri tetangga, Singapura. Kebetulan suamiku mendapat hadiah voucher 2 hari satu malam ke negeri Singa itu untuk 2 orang. Lumayan, tiket pesawat PP dan hotel gratis.

Kamis sore kami berangkat menuju Jakarta. Menginap semalam lalu Jumat pagi kami bergegas ke bandara untuk penerbangan pertama menuju Singapura.

Aku tidak berani menuliskan judul secara gamblang tips dan kiat-kiat trip ke Singapura lha wong baru pertama kali ini ke sana.

Aku dan suami memutuskan untuk bepergian ala backpacker. Kami masing-masing hanya membawa satu ransel, –lebih ringkas dan praktis—yang memudahkan kami untuk bergerak dan bergegas.

Bagi mereka yang doyan belanja pasti akan menemukan surga belanja di Singapura. Mereka yang doyan nge-mall dengan full-dressed up dan sepatu ber-hak tinggi jelas tidak akan berselera pada tulisan ini. Lha wong ini perjalanan yang dirancang seirit mungkin dan mencoret tebal-tebal kata “belanja dan nge-mall” je..

Setiba kami di bandara Changi, kami segera menuju Marina Bay Sands, -hotel tempat kami menginap, untuk check in, meletakkan tas ransel dan segera menikmati tempat-tempat wisata andalan Singapura.

Perjalanan kami dari bandara menuju hotel lumayan jauh, tapi gratis, karena disediakan shuttle bus yang cukup eksklusif dari pihak hotel. Tinggal menunjukkan voucher hotel kami, dan kami pun diantar oleh seorang driver yang ramah.

Hebatnya, disiplin banget soal waktu. Kami dijanjikan akan berangkat jam 10  tepat. Dan bener lho, jam 10 teng waktu Singapura kami diberangkatkan menuju hotel, meskipun penumpangnya hanya kami berdua.

Sepanjang jalan kami menikmati pemandangan kota. Taman-taman yang tertata rapi, jalan bebas dari baliho dan papan iklan. Kendaraan yang rapi dan tertib. Hmmm… kesan yang cukup mengagumkan…

Kami segera check in  di hotel. Kemudian segera jalan-jalan. Ini tempat-tempat ya kami kunjungi selama 2 hari di Singapura.

Hari pertama

1. Marina Bay Sands Hotel

Ini adalah hotel baru, termegah di Singapura yang belum lama dibuka. Sekarang sih, bangunan dengan tiga mega tower menyunggi “kapal raksasa” ini menjadi ikon wisata paling gress bagi negara kecil ini.

Struktur bangunannya unik dan megah, berkesan eksklusif  dan mahal. Aku sempat mengintip harga kamar per malam, sekitar bugdet belanja harianku selama 2-3 bulan hehehehe…

Kami menempati kamar di tower 3. Kamarnya mewah dan nyaman. Kebetulan kamar kami menghadap ke Gardens by the Bay, sehingga kami bisa puas melihat pemandangan taman yang indah penuh dengan warna-warni lampu di waktu malam.

Check in bisa dilakukan sekitar pukul 10 waktu setempat, sedangkan waktu check out adalah jam 11.00.

Untuk sarapan, disediakan dua restoran mewah di lantai bawah. Kami hanya harus menyebutkan nomor kamar dan nama belakang yang terdaftar di hotel. Kami bisa makan sepuasnya, kemudian salah satu waiter memnita tanda tangan pada selembar bill yang kemudian akan mereka klaim-kan pada pihak hotel.

Marina Bay Sands Hotel, dengan tiga mega menara menyunggi kapal raksasa

Marina Bay Sands Hotel, dengan tiga mega menara menyunggi kapal raksasa (dari arah Gardens by the Bay)

salah satu design elegan dari dalam hotel Marina Bay Sands

salah satu design elegan dari dalam hotel Marina Bay Sands

2. Gardens by the Bay

Singapura terkenal dengan julukan  a city in the garden-nya. Nggak sekedar omong kosong sih, memang di mana-mana, taman, taman dan taman terhampar di segala penjuru kota. Tampaknya kesadaran Singapura akan Ruang Terbuka Hijau memang patut diacungi jempol. Yah, Raffles kayaknya harus berbangga mewariskan impiannya akan taman dan lingkungan hijau deh ya..

Gardens by the Bay ini terletak dalam satu kawasan dengan Marina Bay Sands. Untuk masuk ke taman ini, pengunjung bisa menggunakan lift yang ada di bagian belakang gedung Marina Bay Sands, lalu melanjutkan jalan kaki melewati jembatan di atas jalan tol di depan hotel.

Ada apa di taman ini? Simak di tulisan selanjutnya ya… 🙂

Garden by the Bay

Gardens by the Bay… taman indah dan modern yang luas sekali..

3.  Sky Park

Nah ini dia nih, “taman” spektakuler yang mencengangkan. Taman ini berada jauh di atas ketinggian tanah, sekira 200 meter. Taman ini dilengkapi dengan kolam renang terpanjang di dunia yang diatur dengan sangat apik. Nggak sekedar kolam renang ya, kolam ini didesain agar mendekati pantai dengan fasilitas yang OK.

Luar biasa ya, negara yang nggak punya pantai bagus ini sedemikian mendambakan pantai hingga getol menciptakan kolam renang ala pantai. Karena keterbatasan lahan, Singapura “nekat” membuat kolam renang di atas bangunan setinggi 200 meter. (correct me if I wrong).

Pengunjung tinggal naik ke lantai 57 menggunakan lift. Naik ke lantai 34, lalu transit ke lift lain yang mengantarkan kita ke lantai 57.

Untuk tamu hotel, masuk ke Sky Park ini gratis, sedangkan pengunjung luar dikenakan biaya. Selama wristband di tangan kita tidak rusak/robek, kita bisa bebas keluar masuk Sky Park ini pada hari yang sama.

kolam renang terpanjang di dunia, dibangun di Sky Park

kolam renang terpanjang di dunia, dibangun di Sky Park… benar-benar taman surga langit

sky park, night view..

sky park, night view..

Di ujung “kapal raksasa” yang melengkung ini, kita bisa menikmati pemandangan kota di malam hari… benar-benar indah dan spektakuler. Serasa berdiri di ujung kapal Titanic…

night view the giant wheel, from Sky Park

night view the giant wheel, from Sky Park

city at night, view from Sky Park 1

city at night, view from Sky Park 1

city at night, view from Sky Park 2

city at night, view from Sky Park 2

city at night, view from Sky Park 3

city at night, view from Sky Park 3

Garden by the Bay, view from Sky Park

Garden by the Bay, view from Sky Park

4. Orchad Street

Belum “sah” mengunjungi Singapura kalau belum mejeng di jalan yang terkenal ini.  Hehehe…

Sepanjang jalan penuh dengan gedung-gedung yang memajang ikon dan merek-merek terkenal di dunia, mulai dari tas, arloji, sepatu, perhiasan dan sebagainya. Belanja dong Na?

Hehehehe…enggak… mampir foto-foto doang… seneng aja, melihat semaraknya jalan ini.

Terlebih lagi, suasana Natal mulai terasa dengan adanya pohon-pohon Natal,ornamen dan hiasan khas Natal. Hmmm… bersyukur banget bisa melihat pemandangan lampu-lampu Natal yang gemerlap berkilau di malam hari.. #wishing Christmas to come earlier hehehe…

Christmas Tree at Orchard Road.. ornamen Natal sepanjang jalan keren-keren...

Christmas Tree at Orchard Road.. ornamen Natal sepanjang jalan keren-keren…

5. Clarke Quay

dilafalkan :Klakhi. Tempat wisata malam. Kata orang sih kalau siang nggak menarik…

Tempat ini “menjual” wisata pinggir kali. Banyak restoran, pub dan rumah makan di sepanjang sungai ini yang dihiasi aneka rupa lampu.

Banyak pemuda dan pemudi yang nongkorng di sini. Konon tempat ini selalu ramai meskipun bukan malam di akhir pekan. Waktu kami ke sana pada Jumat malam, tempat itu penuuuh…seakan semua orang tumplek blek di situ.

Aroma bir menguar di sepanjang tempat. Clarke Quay ini membawa suasana romantis, dan banyak sekali pasangan muda mudi yang duduk dan pacaran.

Tapi, untuk amannya sih mending beli makan dan minuman di kedai cepat saji yang harganya lumayan murah. Di restoran sepanjang Clark Quay ini terkenal agak mahal soalnya…

Bisa saja kita menyewa perahu dan menyusur kali ini untuk menikmati pemandangan pinggir kali yang hingar bingar oleh musik dan ramai orang bercakap.

clarke quay... tempat nongkrong malam  di pinggir sungai...

clarke quay… tempat nongkrong malam di pinggir sungai…

riverside point... perahu-perahu itu bisa disewa...

riverside point… perahu-perahu itu bisa disewa…

****

Hari kedua

  1. Merlion

Ini dia ikon Singapura. Patung Merlion. Kami sempat tersesat sewaktu mencari lokasi Singa Putih ini. Tapii… bukankah memang itulah salah satu serunya travelling ala backpacker? 😀

Patung kepala singa berekor ikan di atas ombak ini dirancang oleh seorang seniman Singapura bernama Mr. Lim Nang Seng. Beratnya 75 ton dan tingginya 8.6 meter… wuih... dan lokasi ini adalah lokasi baru setelah beberapa tahun tahu dipindahkan dari lokasi asalnya.

Lokasi patung Merlion ini, — terletak berseberangan dengan One Fullerton, taman seluas 2500 meter persegi–  tampaknya memang dirancang untuk dicapai melalui sistem trnsportasi  terpadu: bus atau MRT.

Nggak afdhol dong kalau nggak mejeng di sini? 😀

Merlion, ikon pariwisata Singapura tahun 1964, yang lantas terkenal ke seluruh dunia..

Merlion, ikon pariwisata Singapura tahun 1964, yang lantas terkenal ke seluruh dunia..

2. Sentosa Island

Kalau aku bilang sih ini wahana untuk keluarga dengan anak-anak dan remaja, juga mereka yang muda dan bercinta.. tapi jujur saja, untuk kami, wahana-wahana yang ada tidak sesuai untuk kami. Sayang kan kalau hanya menikmati dua-tiga wahana padahal harga tiket masuknya cukup mahal. Waktu kami juga terbatas di hari kedua di Singapura.

Jadi kami “cukup” berfoto di depan ikon Universal Studio itu… berkeliling beberapa saat dan melanjutkan perjalanan.

spot ini paling ramai karena tulisan universal "turun" di titik ini..

spot ini paling ramai karena tulisan universal “turun” di titik ini..

bersama sponsor... :D

bersama sponsor… 😀

3. China Town.

Tepat seperti yang kubayangkan. Mirip dengan kawasan pemukiman lama etnis China di Jakarta yang pernah kuintip beberapa tahun lalu.

Dengan aneka lampion merah dan emas (yang mulai pudar warnanya) bergelantungan di sepanjang jalan yang menyempit karena maraknya kios-kios beraneka souvenir. Kubayangkan menjelang Imlek lampion-lapion itu akan diganti dengan yang baru, yang semarak dan cerah.. hmmm… smoga bisa ke sini lagi kelak.. 😀

Kalau mau beli oleh-oleh dan souvenir dengan harga murah, inilah salah satu tempatnya.

Kami memutuskan untuk makan siang di sebuah restoran yang kental suasana China-nya. Belum tentu bisa kembali ke sini tahun depan kan… Harganya sih lumayan berasa ya.. tapi secara rasa sih enak… nggak mengecewakan deh.

salah satu sudut China Town..

salah satu sudut China Town..

****

Trus kemana-mana naik taxi ala lady dong?

Hahaha…Enggak dong… kemana-mana kami naik MRT, Mass Rapid Transportation. Selebihnya jalan kaki.

Nah, ada baiknya juga sekedar berbagi tips.

1. Berangkat dari Jakarta pagi hari dengan penerbangan pertama. Dengan lama penerbangan sekitar 1.5 jam, masih pagi sampai di Singapura untuk kemudian jalan-jalan menikmati Singapura.

2. Cari flight dengan program promo sehingga bisa mendapat harga tiket yang jauh lebih murah. Tentunya jauh-jauh hari dong ya..

3. Pilih penginapan yang sesuai kantong, bisa dicari di internet yang menawarkan harga khusus.

4. Pilih makan di kedai cepat saji, harganya relatif lebih murah, sekitar 8 dollar.

5. Bawa botol air ke mana pun, karena harga air mineral lumayan mahal, pakai botol kosongnya untuk mengisi ulang air minum. Jangan takut, air ledeng di Singapura bisa langsung diminum. Di banyak tempat tersedia kran air langsung minum yang segar dingin airnya.

6. Gunakan sepatu flat dan sporty yang memudahkan kita bergerak dan berjalan tanpa kuatir cedera kaki karena pilihan sepatu yang tidak tepat. High heels? Forget it.

7. Pergi ke manapun, gunakanlah MRT atau bus umum. Begitu sampai di Singapura, segera beli kartu MRT seharga 12 dollar (SGD). Kartu perdana ini berisi 7 dollar, sedangkan 5 dollar adalah harga kartu yang tidak bisa dipakai untuk transaksi. Selanjutnya langsung melakukan top up (minimal 10 dollar) di mesin yang banyak tersedia di stasiun MRT atau di kios-kios 7 eleven

Nah, itu pengalamanku dolan dua hari satu malam di negeri Singa. Puas! Meski masih banyak tempat yang direkomendsikan teman belum sempat kami kunjungi. Puas karena rancangan dan rencana yang kami buat ternyata efektif.

Terima kasih untuk suamiku yang sudah mengajakku jalan-jalan ke negeri yang menakjubkan ini.

Masih ada beberapa hal yang ingin kuceritakan di posting berikut…

Haauummmm….

About nanaharmanto

menulis dengan hati....
This entry was posted in Intermezo and tagged , , , , , , , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

15 Responses to Catatan Kecil Dari Negeri Tetangga #1

  1. wah mbak beruntung bisa gratis di marina bay hotel yah mbak..keren banget…apalagi kolam renagnnya itu..sering dengar juga dari kawan kawan singaporean yang kerja ditempatku…
    tips dan infonya menarik mbak..noted kalo mau back packer ke SG..tinggal nyeberang doang dari sini..tapi blom cukup dolarnya hehehe

    • nanaharmanto says:

      Halo Mama Kinan….
      wah, iya bener kami beruntung banget bisa nginep gratis di Marina Bay Sand… kereeenn banget.. sayangnya saya nggak sempat menikmati kolam renangnya, nggak bisa berenang sih dan nggak bawa baju renang pula hehehe..

      Wah, asyik tuh kalau ke SGP tinggal nyebrang doang… lebih irit lagi tuh… kalau ke sana, tulis pengalamannya ya Mama Kinan…

  2. Arman says:

    waaa nginep di marina bay sands ya.. keren abissss… 🙂

  3. marsudiyanto says:

    Yang susah ditandingi adalah kebersihan, kerapian dan ketertibannya…
    Nggak ada PKL sembarangan, nggak ada sampah berkeliaran bahkan lalatpun susah ditemui.
    Sudah gitu semuanya tertib, terlebih di jalan raya.
    Angkutan umum tertib, nggak uyel2an. Nggak keganggu pengemis dan pengamen.

  4. nh18 says:

    Wah mantep ini …
    Hadiah dari Matrix kemarin memang Joss banget …
    Marina Bay lagi …

    Traveling sebagai Backpacker memang mengasyikkan … penuh tantangan … adventorous …
    kapan lagi menikmati transportasi yang bersih aman nyaman dan on time …
    itu yang selalu saya nikmati …

    Great experience Na …

    Salam saya

  5. Imelda says:

    waaaah itu fotonya dari atas keren yaaaa.
    Waktu aku sering mampir Singapore belum ada hotel megah dan Universal studio sih.
    Sepertinya aku sudah harus merencanakan mampir dan pergi dgn anak-anak ke sana deh

  6. septarius says:

    ..
    gawe ngiler wae Mbak..
    wes netes iki.. hehehe..
    ..

  7. Zizy Damanik says:

    Aku belum ke Marina dan Sky Park tuh. Mungkin next trip. Kelihatan menakjubkan dan sayang untuk dilewatkan.

  8. DV says:

    Aku belum pernah ke Singapore… pengen suatu waktu ke sana…

  9. prih says:

    Perencanaan dan eksekusi tata kotanya luar biasa apik tertib ya Jeng Nana.
    Persis yang Jeng Nana tulis tanpa memiliki pantai indah namun mewujudkannya. Saat di Sentosa kami bilang ini mah pasirnya beli, jegagik ketemu moment pengisian pasir dari pengangkut pasir.
    Kenangan pengalaman berharga ya Jeng, Salam

  10. anna says:

    tipsnya harusnya ditambah mbak Nana… bagaimana caranya untuk dapet voucher gratis semacam ini… hehehe….
    wah, seru banget, bisa nginep di hotel itu ya.. pemandangan dari atasnya kereeen.

    selamat ya mbak.. kapan2 deh kalo dapet voucher gratis saya juga mau.. 🙂

  11. vizon says:

    Wuih.. di Marina Bay Sands? Itu sesuatu banget nginep di sana. Aku beberapa waktu lalu, cuma bisa melihat dari luar saja tuh hotel dan sangat berpikir keras untuk naik ke Sky Park karena lumayan “merobek” kantong harga tiketnya, meski akhirnya tetap naik juga, haha..

    Ketika berkunjung ke Singapura dulu itu, aku benar-benar backpacker; nginep di hotel khusus backpacker di kawasan Musthafa, makan di warung “kaki lima”, dan lebih seringnya jalan kaki (menderita amat yak hidupku? haha.. 😀 ).

    Untuk kehidupan modern dengan keteraturan dan disiplinnya, Singapura patut dijadikan contoh. Namun, untuk jatidiri bangsa, Singapura adalah contoh buruk. Mereka yang aslinya Melayu, sudah tidak Melayu lagi, mereka lebih fasih berbahasa Inggris ketimbang Melayu.. Semoga Indonesia tidak mengalami hal seperti itu..

    Eh, tolong bilangin ke sponsornya ya Na.. Mau dong disponsorin juga ke Singapura, haha..

  12. Pingback: Catatan Kecil Dari Negeri Tetangga #3 | sejutakatanana

  13. edratna says:

    Wahh senengnya…lihat foto Nana berdua suami…..
    Sekalian bulan madu kedua..atau ketiga…?
    Untuk bisa menikmati kunjungan ke negara lain, sebetulnya paling enak memang lupakan belanja, sehingga bisa menikmati situasi sekelilingnya, budayanya, orang-orang nya. Sayangnya hal ini tak mudah buatku…..hehehe…selalu ada yang pesan oleh2…dan terutama untuk si mas dan mbak yang rata2 udah diatas 10 tahun ikut keluarga ku.

Leave a reply to edratna Cancel reply