Seseorang sedang berusaha memeras suamiku.
Berhati-hatilah dalam berkomunikasi di media sosial apapun. Apapun yang kaupasang di profilemu bisa dimanfaatkan untuk tujuan merugikan orang lain. Yang kauanggap temanmu, mungkin bukan temanmu…
Berawal dari Facebook, seorang perempuan mengajak berkenalan suamiku. Tampaknya sosok ini memang cukup profesional dan sudah mengamati profile suamiku dan relasi-relasinya di FB selama beberapa waktu, terbukti dari obrolan sosok ini yang “nyambung” tentang beberapa nama teman-teman real suamiku, termasuk nama blogger terkenal. Berbekal itulah dia “menggiring” percakapan kemudian berlanjut dengan saling bertukar pin BB dan semakin leluasa dia membuat conversation fiktif.
Sampai suatu ketika sosok ini mengajak bertemu suamiku yang ditolak secara halus oleh suamiku. Lalu dia mengaku bahwa sebenarnya dia adalah seorang pria yang terobsesi pada suamiku.
Gusti Allah…
Ketika suamiku tetap menolak untuk bertemu dengannya, dia mulai mengancam akan memberitahuku tentang conversation mereka sekaligus meng-uploadnya di media sosial apapun itu yang diklaimnya akan membuatku merana. Dia jelas menyebut nama Nana dalam ancamannya. Berarti dia memang telah mengintai kami..
Dia mengira aku belum tahu tentang hal ini, yang dipakainya sebagai senjata untuk memeras suamiku memenuhi kemauannya. Jumlah yang dimintanya cukup fantastis.
Untunglah suamiku terbuka padaku akan adanya flirting itu.
Baiklah. Aku tidak membenci pelakunya. Pun tidak akan berusaha mencari siapa orangnya. Toh dia bisa bersembunyi dibalik banyak kedok dan alias lainnya seperti saat awal dia mengajak kenalan suamiku.
Aku memaafkan dan mengampuninya. Aku justru kasihan padanya. Aku bahkan tak bisa membayangkan apa dan bagaimana masa lalunya hingga dia sangat menderita seperti sekarang ini.
Ini bukan surat terbuka. I just stand beside my husband.
Ancaman apapun itu, akan kami hadapi bersama. Semua bukti-bukti ancamannya sudah terdokumentasi dengan baik dan bisa kami gunakan jika diperlukan kelak.
Jika benar dia menyebarkan apapun itu yang akan menyakitiku, aku cukup yakin dia tidak akan menggunakan identitas aslinya.
Dear Mr. Performer agent: No judging.. Thank you for this precious learning… I do hope that all is well with you.. be happy with the way you are..